Feeds:
Pos
Komentar

SENYUM ITU

GADIS BERJILBAB MERAH DI TEPI JALAN MELAMBAIKAN SENYUM

SEPERTINYA AKU MENGENAL SENYUM ITU

SENYUMAN ITU YANG MENYESAKKAN JIWAKU LIMA TAHUN BELAKANGAN INI

SENYUM  ITU SEJAK AWAL TERBITNYA MASIHLAH SAMA HINGGA KINI

TAK PERNAH TERKIKIS OLEH WAKTU, TAK TERSAPU OLEH KELIARAN ZAMAN

PERNAH SEKALI AKU TAK MENEMUKAN SENYUM ITU MEREKAH DI SKETSA WAJAHNYA

TAK PELAK LAGI, AKU DIDERA KESAKITAN BATHIN

SENYUM SEPERTI ITU HANYA TIGA SAJA KUTEMUKAN DI DUNIA INI

YANG PERTAMA DI RAUT RENTA IBUKU, SENYUM IKHLAS YANG MEMANCARKAN MANIFESTASI ILAHIAH

YANG KEDUA DI PUTRI RASULULLAH, SENYUM YANG SELAMA INI DIGAMBARKAN BEGITU INDAHNYA OLEH SEJARAH ISLAM YANG LURUS

YANG TERAKHIR DI WAJAHNYA, SENYUM  YANG DATANG DENGAN TIBA-TIBA SAJA MELENGKAPI KEKOSONGAN, DIALAH SENYUM YANG INGIN KUHALALKAN

SENYUM YANG INGIN KUBAWA PULANG KE RUMAH, MENGIMAMINYA TENTANG SENYUM PUTRI RASULULLAH DAN MEMPERTEMUKANNYA DENGAN SENYUM SEJATI IBUKU

SENYUMAN ITU INSYA ALLAH KUGAPAI

AGAR SENYUMKU SENDIRI TERPAJANG DI SETIAP SUDUT DUNIA DAN AKHIRAT

Saya menemukan bahagia di balik kesedihan

Saat kau pergi dan menjauh

Saat masalah silih berganti

Kita hanya terbius dendam

SADDINGNGI AKE KUKUTANAIKO

DANGGI MUMAKKARASU-ASU

MAPPIKIKKIRIKO SABA YATO TOMATUAMMU KASI, TAE MATINDO MARRASA KILALAIKO

AKE LAOKO MASSIKOLA JIO KAMPONGNA TAU, MINGKILALAKO KASI

SABA YATO BANUAMMU KAMPAIKO RAMPO TIROI AKE MINJAJI TAU MAKO

DIAZAMMANIEZT

Bacalah tulisanku ini dengan mata hatimu yang selama ini kudamba!

Ramadhan di tahun 2007, awal tertancapnya seonggok eksistensi kehakikian mahabbah. yang lahir dari kalbu sederhana, kepada sosok multi-keindahan

Daeng Tata 3, pada sebuah rumah teman di acara buka bersama, ya…untuk pertama kalinya sejak kelahiranku ke dunia, kau hadir dalam wujudmu.

Dari sepotong episode penanda pertemuan perdana(walaupun hanya aku yang mengklaimnya sebagai pertemuan perdana), Kau hadir sebagai cover dalam majalah hatiku, Penasaran dan meniadakan yang tak ada menjadi ada.

Pada nada selanjutnya, kuarahkan masa penantian tuk sekadar mencuri binar matamu, menangkap kode-kode senyummu

Secara skenariotik, aku berhasil mendapatkan 12 digit milikmu:085242095369 dari temanmu yang juga temanku. 2 hari 2 malam setelah mendapatkan nomormu, aku berselisih dengan kebingunganku. Terpatri sebuah tanya dalam hati, bagaimana kalimat mukaddimah yang ingin aku goreskan lewat sms?

Ide kreatif sedikit menggelitik dengan metode PDKT dengan mengerjaimu. Ya, kali saja ideku”keefektifan metode persuatif-kamuflase komprehensif dalam mengawali sebuah hubungan” akhirnya mumpuni.

Tapi sedikit terkendala ketika di kampus sebab belum terlalu mengenal wajahmu kala itu, hanya sebiji tai lalat tipis yang menjamah hidungmu,yang menjadi kode pengenalmu.

Tuhan selalu punya rencana untuk insan yang bersungguh, setidaknya itu gambaran syukur yang ingin ku ungkap sebab dengan tergabungnya kelas A dan B PBSID 2007,maka mulai tergabung pula koneksitas awal artifisial rasaku padamu.

Waktu menggelinding di relativitasnya, maka tak terasa rasa itu semakin padat dan tak sanggup lagi terpendam.

Semakin intensnya kebersamaan, aku terbuai bukan karena ragamu, tapi sesuatu yang menggerakkan performa ragamu, yang semakin mendebarkan suasana hatiku. Dengan meminta agar selalu duduk di dekatmu saat kuliah merupakan salah satu aspek sensasional ingin mendampingimu.

Badai pasti datang. Maka tersebutlah, aku mendeklarasikan diri ingin menjadi wakil Tuhan untukmu, walaupun aku tahu ada orang yang duluan bertengger di hatimu. Tapi aku tak mundur, sebab niatanku telah tertuliskan di suratan kesungguhan.

Aku kau terima dengan apa adanya, menandatangani deklarasi hatiku. Tapi ujian itu lagi-lagi ternyata datang dariku.

Sebuah kesalahanku dalam perspektif orang banyak hingga kini(sekadar kau tahu itu bukanlah kesalahanku, bukan pula salahmu)sebab hanya kesalahan interkomunikasi yang tereduksi dalam ketakmampuan menafsirkan rasa.

Akupun sempat mendapat dakwaan oleh saudaramu melalui telepon, pun cibiran dari teman kita yang mengatakan aku hanya seorang pemain cinta. Asal kamutahu bahwa aku bukan pemain cinta yang selalu mempermainkan cinta. Aku seorang penjaga cinta, yang hingga kini dan entah sampai kapan selalu setia menjaga cinta yang pernah sempat kau titipkan.

Dari kisah kita, kisah yang hanya sementara menurut ukuran manusia, tapi menurutku kisah yang insya Allah telah direkapitulasi oleh-Nya dalam falsafah ayat cinta-Nya. Aku masih ingat, kita pernah bersama ke pantai urutan pertama di Makassar untuk ukuran mahasiswa. Tanjung Bayang, bersama mempersaksikan alunan ombak yang tak ingin pisah dengan bibir pantai. Dan kuingat pula tentang relanya engkau mencucikan pakaianku,sehabis kepulanganku baksos dari bumi Lasinrang. Tak akan kulupa sebab engkau orang pertama, yang bukan dari keluargaku, yang mencucikan pakaianku. Sebuah poin penilaian lagi untukmu, mengapa kau kuinginkan.

Kata orang,nasi sudah menjadi bubur,kau telah pergi dariku. Tapi menurutku, bukankah bubur juga makanan yang layak, bubur dan nasi berasal dari tempat yang sama, Cuma maujudnya yang berubah. Maka ingin kusimpulkan bahwa, aku yakin kau pergi untuk kembali, ingin kubuktikan filosofi bubur itu!

DIAZ namaku. Diaz, nama yang kau berikan sampai sekarang bersahaja dalam relung jiwaku. Aku menemukan kode-kode semantik di nama itu. DIAZ,menurutku dari:uDIn-Amma-Zero. Kata pertama dan kedua mungkin orang pun tahu bahwa itu nama kita, sedangkan Zero melambangkan angka nol yang tak pernah putus lingkarannya, symbol ukhuwah/tali rasa.

Maka akupun memberimu nama AMMAniezt,dari arti amma manis. Manis bukan hanya sekadar parasmu yang terjelaskan lewat senyummu, tapi manisnya tindak tanduk dan perhatianmu.semakin memperjelas.

Kuakhiri tulisan legenda perjalanan kita ini dalam sebuah harap akan terkuaknya kembali kisah kita. Harap bisa menjadi wakil Tuhan untukmu hingga Izrail mendekapku,bahkan hingga alam penghujung alam pelabuhan terkhir.

Aku ingin mengatakan:

  • Dangsin eul salanghabnida(korea)
  • Ti piaccio(italia)
  • Vous comme moi(perancis)
  • Me gusta(spanyol)
  • Hochesh’ya(rusia)
  • S’areso(yunani)
  • Banagibi(turki)
  • Tuma mujhe pasanda hai(india)
  • Banthich me(vietnam)
  • Cosuil leat me(irlandia)
  • Jy wil my(afrika)
  • Du lide mig(denmark)
  • Iti place de mine(rumania)
  • Ti tako osjecas(kroasia)
  • Dzez dur e me(armenia)
  • Sizing menim kimi(azerbaijan)
  • Me kharesvash(bulgaria)
  • Chocasnya(belarusia)
  • Chcete me(ceko)
  • Mogtsont’me(georgia)
  • Anata wa watashi no yona(jepang)
  • Ou tankou me(haiti)
  • Vis(latin)
  • Jums patik man(latvia)
  • Vie kako mene(makedonia)
  • Tiextieq me(malta)
  • Ni he wo yiyang(mandarin)
  • Du liker meg(norwegia)
  • Semti vsec(slovenia)
  • Du gillar meg(swedia)
  • Chi hoffi me(wales)
  • Kuporaiki(toraja)
  • Upojiki(bugis)
  • Kungaiki(makassar)
  • Aku tresno koe(jawa)
  • U wolo yo(mandar)
  • An muhabbah anta(arab)
  • Ich liebe dich(jerman)
  • I love you(inggris)

Kusampaikan dalam berbagai ragam bahasa, tapi semua artinya sama:AKU SAYANG KAMU. Biar orang di dunia tahu.

Sembah sayangku,

DIAZ

 

NB:setelah kau baca surat ini, tolong kau simpan sampai kapanpun itu. sebab jikalau aku kelak yang menemanimu, ingin kupajang di ruang tamu rumah kita. tapi kalaupun Tuhan berkehendak lain, kumohon simpan rapat tulisan ini. biar menjadi saksi bisu memoar kita.

Kusayangki AMMAniezt,…Sejak 2007 tanpa batas

Pagi masih buta

Enggan beranjak dari pergumulannya

Sedari tadi kakek penjual garam kiloan telah mengepulkan harapan

Berpacu dengan waktu

Kejar-kejaran dalam dinamika ayuhan sepeda tua

Harus tiba mendahului lipatan rona merah di ufuk timur

 

 

Pagi sudah ranum

kakek penjual garam kiloan masih menganga

tak ada yang iba hari ini

 

Pagi didepak senja

kakek penjual garam kiloan tidak berduka

hakikat kesyukuran menyemai kalbunya

Doaku hari ini

Doaku hari ini adalah sebuah puncak kerinduan yang tak terbendung
Kepada sosok mulia Muhammadku, makhluk terbaik berakhlak mulia
Pula kepada ahlul bait, keluarga, sahabat dan semua ummat muslim sedunia
Yang kesemuanya itu senantiasa istiqamah melafazkan asma-Mu
Dalam setiap dimensi hidup

Lindungilah orangtuaku, pahlawan sejati yang menempa dan menunjukkan jalan untuk mengenal-Mu
Cintailah keluargaku, orang-orang yang mencoba bersabar menafsirkan ukhuwah
Pereratlah sahabatku, manusia penuh riang yang mengasah habluminannas

Bukakanlah pintu rahmat-Mu, bagi jiwa yang senantiasa dahaga akan eksistensi-Mu

ANAK KECIL BERTOPI

Anak kecil bertopi di bawak terik lampu merah

Yang dia tahu hanyalah tentang koran yang harganya tiga ribu rupiah

Dan kalian harus membeli jika punya nurani

Anak kecil bertopi tak menyadari

Bahwa dia sang pengabar

Mengabarkan bahwa negeri kita ditenggelamkan oleh lautan korupsi

Dimangsa koruptor-koruptor yang bisa hidup di dua alam

Anak kecil bertopi tak mampu mencerna

Mencerna bahwa negeri kita penuh lelucon

Bencana alam, kecelakaan transportasi, disintegrasi sara, amoral, dan  kisah cinta pilu

Anak kecil itu menjajakan berita yang dibungkus oleh airmata duka

MANUSIA LUPA SABDA

Jika raga tanpa jiwa

Maka luka terasa menganga

Siapa saja

 

Jika jiwa tanpa cinta

Maka gila segera tiba

Siapa saja

 

Jika cinta tanpa cahaya

Maka daya terbuka gulita

Manusia lupa sabda

Apa saja hanya fana yang ada

JIWA CAHAYA-MU

Di pijakan fana aku berpusing

Berlari tak tentu arah mencari-Mu

Meregang iman seringkali liarku

Tak sabar tahu bahwa ikhlas harus bereksistensikan istiqamah

Jikalau ingin jiwa bertahtakan kemilau cahaya-Mu

Telah terangkai sebuah alunan kisah di balik hujan

Pernah memercikkan tetesan-tetesan kerinduan

Mengisyaratkan sebuah harap

Pada indahnya komitmen keseriusan

Ingin kugapai rasa di balik binar matamu

Dan mengerti rindu di balik senyummu

Aku rindu